Senin, 10 Januari 2011

dolanan tradisional

BENTENGAN
Nama Lain        : Jek-jekan
Jumlah
pemain  : 2 tim, masing-masing tim terdiri dari minimal 3 anak
Tempat
              :         lapangan atau halaman terbuka yang terdapat pohon, kayu atau tiangdenganjarak sekitar 10 meter dari tiang satu ke tiang yang lain.
Pertama-tama harus dibuat 2 tim, tiap tim memilih salah satu tiang/pohon sebagai benteng atau markasnya. Inti permainan ini adalah untuk menyerang dan merebut benteng milik lawan dengan cara menyentuh benteng lawan dan meneriakkan kata BENTENG...!!!
Ayo Mulai!
Setiap pemain berfungsi sebagai pemancing atau yang dikejar bahkan pengejar. Kalau pemain lawan lebih dulu meninggalkan benteng, maka pemain lawan tersebut dapat dikejar, dan ketika kita mengejar tim lawan, kita juga akan dikejar tim lawan, jadi kejar-kejran terus sampai ketangkap. Yang paling kuat adalah yang paling akhir menyentuh benteng.
Kalau
lawan kita tertangkap atau keluar dari lapangan permainan, maka dia akan menjadi tawanan kita.
Cara menangkap lawan:
Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi ‘penawan’ dan yang tertawan’ ditentukan dari waktu terakhir saat si ‘penawan’ atau ‘tertawan’ menyentuh ‘benteng’ mereka masing – masing. Orang yang paling dekat waktunya ketika menyentuh benteng berhak menjadi penawan’ dan bisa mengejar dan menyentuh anggota lawan untuk menjadikannya tawanan. Cukup dengan menyentuh bagian tubuh lawan dengan tangan terbuka. Bagian tubuh termasuk pakaian. Tawanan ditempatkan di sekitar benteng musuh dan tidak boleh pergi kemana-mana.


Membebaskan tawanan:
Tawanan dapat bebas kembali apabila teman satu tim kamu yang belum tertangkap menyentuh bagian tubuh temanmu. Kalau lebih dari satu orang, semuanya dapat dibebaskan dengan cara menyentuh salah seorang dari tawanan, dengan syarat tawanan tersebut dalam keadaan berpegangan atau bergandengan, dan secepat mungkin harus berlari dari benteng musuh.
Menguasai benteng:
Benteng salah satu tim dinyatakan dikuasai jika salah seorang pemain lebih dulu menyentuh tiang benteng lawan tanpa tertangkap. Tim yang dapat menguasai benteng lawan mendapat nilai 1. Tim yang berhasil menguasai benteng lawan, memulai permainan lagi dengan berperan sebagai pemancing, artinya tim itu berlari lebih dulu kemudian tim lawan mengejarnya. Setiap kelompok harus bisa mempertahankan bentengnya masing-masing.
Eits,, jangan ya...!
Kamu tidak boleh menangkap lawan dengan tangan mengepal atau memukul. Juga tidak boleh mendorong atau menjatuhkan lawan dengan sengaja. Kita hanya boleh menyentuh, dan tidak boleh menyakiti lawan kita, karena ini hanyalah sebuah permainan untuk melatih kekompakan.
Horee menaaang
...!
Kamu dinyatakan sebagai pemenang jika mendapat nilai tertinggi dengan menguasai benteng lawan paling banyak. Jika di akhir permainan nilai kedua tim sama, maka penentuan pemenang berdasarkan jumlah tawanan yang berhasil ditangkap. Tim yang paling banyak menangkap lawan dinyatakan sebagai pemenang, dan yang sedikit di nyatakan kalah.
Asyik khan...??? Nah, secara tidak langsung kita banyak belajar dari permainan ini seperti melatih kecepatan, strategi dan kerja sama dengan teman-teman.
Nilai-nilai multikultural yang terkandung dalam permainan ini antara lain :
·         Kekompakan, yaitu kekompakan dengan teman-teman kita dalam mengatur strategi bagaimana caranya merebut benteng lawan.
·         Kesetiakawanan, yaitu membantu teman kita yang sedang kesulitan, artinya menolong teman kita yang yang tertawan agar bebas dari tawanan lawan.
·          Kerja sama dalam kelompok, artinya saling membantu agar bisa merebut benteng lawan.
·         Kebersamaan dengan teman-teman, artinya disini anak bukan menjadi orang yang individualis, tetapi bergaul dan terbuka dengan teman-teman sebaya yang lain.
·         Rasa ambisius kita untuk mendapatkan suatu hal yang kita inginkan tanpa putus asa dan selalu semangat, yaitu merebut benteng lawan.
·         Mempertahankan sesuatu yang menjadi hak kita, artinya berusaha semaksimal mungkin untuk memprtahankan benteng kita agar tidak direbut oleh lawan.

1 komentar: